Indonesia yang
dikenal sebagai negara maritim yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau,
perlu memanfaatkan kekayaan lautnya hingga maksimal, kata peneliti dari
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Afrizal Firman.
"Berdasarkan data statistik Kementerian Kelautan dan Perikanan,
pemanfaatan hasil laut di Indonesia baru mencapai 48 persen dari potensi
sebesar 6,7 juta ton, jika dimanfaatkan seluruhnya," katanya, di
Yogyakarta.
Menurut dia, Indonesia memiliki laut seluas 5,8 juta kilometer
persegi, yang tiga kali lebih luas dari daratan yang hanya 1,9 juta
kilometer persegi.
Dengan kondisi tersebut, kata dia, seharusnya pemerintah benar-benar memperhatikan potensi laut negeri ini.
"Namun, luasnya wilayah laut itu belum mampu memaksimalkan pemanfaatan potensi kelautan Indonesia saat ini," katanya.
Ia mengatakan jika program pengelolaan berkelanjutan terhadap potensi
hasil laut menjadi harga mati bagi Indonesia, posisi negeri ini di
dunia perdagangan akan semakin diperhitungkan dalam beberapa tahun
mendatang.
"Selama ini pemerintah lebih memperhatikan komoditas unggulan hasil
ekspor Indonesia yang berada di daratan. Data 2009 juga menunjukkan
produk seperti mebel, tekstil, sepatu, kakao, dan elektronik lebih
mengalami peningkatan dibandingkan dengan produk atau hasil laut,"
katanya.
Ia mencontohkan, dari 1,6 juta ton potensi hasil laut Maluku yang
bisa dimanfaatkan, baru sekitar 300 ribu ton yang terolah. Dengan
demikian, masih banyak potensi hasil laut yang belum dimanfaatkan.
"Padahal, sekitar 92 persen wilayah Maluku adalah laut, mengingat
pulau ini memiliki wilayah seluas 712.480 kilometer persegi, dimana 658.
295 kilometer persegi di antaranya adalah laut,"
Jumat, 23 Maret 2012
kekayaan Laut Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan banyak
menyimpan kekayaan alam. Dengan luas lautan hampir 70% dari total
keseluruhan luas negara Indonesia, Sebesar 14 persen dari terumbu karang
dunia ada di Indonesia. Diperkirakan lebih dari 2.500 jenis ikan dan
500 jenis karang hidup di dalamnya, tetapi belum banyak dipahami betul
nilainya bagi bangsa Indonesia.
Terumbu karang merupakan pusat keanekaragaman hayati laut terkaya di dunia yang memiliki struktur alami serta mempunyai nilai estetika yang tiada taranya. Selain sebagai lingkungan yang alami, terumbu karang juga mempunyai banyak manfaat bagi manusia dalam berbagai aspek ekonomi, sosial dan budaya. Kekayaan spesies terumbu karang, ikan, dan biota laut lainnya tampak berlimpah di Perairan Alor, Nusa Tenggara Timur, pada Mei 2007. Segitiga Terumbu Karang yang disebut juga sebagai “Amazon of the Seas” mencakup wilayah perairan tengah dan timur Indonesia, Timor Leste, Filipina, Sabah-Malaysia, Papua Niugini, dan Kepulauan Salomon diperkirakan dihuni sekitar 3.000 spesies ikan.
Sayang, ternyata banyak terumbu karang yang rusak. Menurut data dari Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang di Indonesia atau Coral Reef Rehabilitation Management Program Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (COREMAP LIPI), hanya 6,83 persen dari 85.707 km2 terumbu karang yang ada di Indonesia berpredikat sangat baik (excellent). Terumbu karang yang sangat baik itu tersebar di 556 lokasi. Sungguh sangat disayangkan sekali, kekayaan alam yang sangat berlimpah di negri ini, tidak kita jaga dengan baik, dan kita lestarikan keberadaannya.
Sementara, dengan memiliki lebih dari 2500 jenis ikan yang hidup dan berkembang biak di perariran Indonesia, sangat disayangkan sekali belum dapt dimanfaatkan secara maksimal oleh rakyat Indonesia, nelayan Indonesia belum dapat hidup makmur, padahal negara kita terkeal dengan kekayaan lautnya. Pemerintah terkesan seperti tutup mata dan tidak terlalu menanggapi permasalahan mengenai banyaknya nelayan asing, yang secara sengaja menggunakan bendera Indonesia di kapal mereka, lalu bebas menangkap ikan di daerah laut Indonesia. Hal tersebut menunjukan lemahnya hukum dan kurangnya ketegasan dan tindakan pengamanan perairan Indonesia dari pemerintah.
Oleh karena lemahnya perlindungan pemerintah terhadap laut Indonesia, maka menyebabkan banyak kerusakan kekayaan laut Indonesia, seperti kerusakan terumbu karang akibat penggunaan pukat harimau, penggunaan bom ikan, dan banyak hal lainnya, sehingga banyak kerusakan yang diakibatkan oleh hal-hal tersebut.
Kekayaan laut Indonesia sangat memiliki potensi yang tinggi. Baik dari segi perdagangan hasil laut, maupun dari segi pariwisata. Dengan keaneka ragaman dan berlimpahnya kekayaan laut negri ini, Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor ikan, udang dan berbagai jenis hewan laut lainnya untuk dikirim ke luar negeri utuk diolah sebagai bahan makanan, ikan-ikan Indonesia sudah banyak di kirim ke jepang, china, korea dan beberapa negara lain di benua asia dan bahkan sudah menembus benua amerika. Dari hal tersebut, kita dapat brpendapat bahwa kekayaan laut Indonesia tidak hanya indah, tetapi memiliki kualitas internasional, sehingga banyak negara asing yang menyukai mutu dari ikan-ikan dari laut Indonesia.
Dari segi pariwisata, Indonesia banyak memiiki tempat-tempat wisata laut yang menarik, kita memiiki kepulauan seribu, taman laut bunaken, keindahan laut pulau Lombok, bali, dan banyak tempat wisata laut menarik lainnya. Apabila kita dapat memanfaatkannya dengan baik untu kepentingan negara ini, dunia akan menyadari bahwa Indonesia adalah suatu negara yang memiiki keindahan yang memukau, dibalik isu-isu negative tentang Indonesia di dinua iternasional, hal ini dapat menjadi daya tarik tersebdiri bagi para wisatawan asing maupun lokal, untuk berkunjung ke Indonesia.
Sangat disayangkan sekali, anugerah dan karunia yang dimiliki oleh Indonesia akan kekayaan laut kita, dengan berbagai macam keindahan terumbu karang, keanekaragaman ikan laut dan berbagai macam keindahan biota laut lainnya rusak begitu saja, oleh karena ulah dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yang hanya mementingkan kepentingan pribadinya saja dan mengabaikan kelestarian alam laut Indonesia
Dengan ini, saya sebagai orang yang peduli akan keindahan laut Indonesia, menghimbau dan mengajak anda semua, untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan kekayaan laut Indonesia.
Indonesia adalah negara yang sangat kaya dan memiliki berbagai macam kekayaan alam yang sangat berlimpah. Maka, apabila kita benar-benar seseorang yang mencintai tanah air ini, mari kita bersama-sama memberikan kontribusi untuk tanah air kita, salah satunya dengan cara menjaga kekayaan laut Indonesia.
Semoga kita semua dapat lebih menyadari keindahan dan kekayaan laut yang kita miliki..semoga kita semua dapat saling memberikan kritik dan saran yang membangun, semoga laut Indonesia dapat lebih terjaga kelestarian dan keindahannya.
LAUT INDONESIA MEMBUTUHKAN PERHATIAN DAN BANTUAN KITA…!!!
MARI KITA JAGA DAN LESTARIKAN KEKAYAAN LAUT INDONESIA..!!!
KITA PASTI BISAA..!!!KITA HARUS BISA..!!
Terumbu karang merupakan pusat keanekaragaman hayati laut terkaya di dunia yang memiliki struktur alami serta mempunyai nilai estetika yang tiada taranya. Selain sebagai lingkungan yang alami, terumbu karang juga mempunyai banyak manfaat bagi manusia dalam berbagai aspek ekonomi, sosial dan budaya. Kekayaan spesies terumbu karang, ikan, dan biota laut lainnya tampak berlimpah di Perairan Alor, Nusa Tenggara Timur, pada Mei 2007. Segitiga Terumbu Karang yang disebut juga sebagai “Amazon of the Seas” mencakup wilayah perairan tengah dan timur Indonesia, Timor Leste, Filipina, Sabah-Malaysia, Papua Niugini, dan Kepulauan Salomon diperkirakan dihuni sekitar 3.000 spesies ikan.
Sayang, ternyata banyak terumbu karang yang rusak. Menurut data dari Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang di Indonesia atau Coral Reef Rehabilitation Management Program Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (COREMAP LIPI), hanya 6,83 persen dari 85.707 km2 terumbu karang yang ada di Indonesia berpredikat sangat baik (excellent). Terumbu karang yang sangat baik itu tersebar di 556 lokasi. Sungguh sangat disayangkan sekali, kekayaan alam yang sangat berlimpah di negri ini, tidak kita jaga dengan baik, dan kita lestarikan keberadaannya.
Sementara, dengan memiliki lebih dari 2500 jenis ikan yang hidup dan berkembang biak di perariran Indonesia, sangat disayangkan sekali belum dapt dimanfaatkan secara maksimal oleh rakyat Indonesia, nelayan Indonesia belum dapat hidup makmur, padahal negara kita terkeal dengan kekayaan lautnya. Pemerintah terkesan seperti tutup mata dan tidak terlalu menanggapi permasalahan mengenai banyaknya nelayan asing, yang secara sengaja menggunakan bendera Indonesia di kapal mereka, lalu bebas menangkap ikan di daerah laut Indonesia. Hal tersebut menunjukan lemahnya hukum dan kurangnya ketegasan dan tindakan pengamanan perairan Indonesia dari pemerintah.
Oleh karena lemahnya perlindungan pemerintah terhadap laut Indonesia, maka menyebabkan banyak kerusakan kekayaan laut Indonesia, seperti kerusakan terumbu karang akibat penggunaan pukat harimau, penggunaan bom ikan, dan banyak hal lainnya, sehingga banyak kerusakan yang diakibatkan oleh hal-hal tersebut.
Kekayaan laut Indonesia sangat memiliki potensi yang tinggi. Baik dari segi perdagangan hasil laut, maupun dari segi pariwisata. Dengan keaneka ragaman dan berlimpahnya kekayaan laut negri ini, Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor ikan, udang dan berbagai jenis hewan laut lainnya untuk dikirim ke luar negeri utuk diolah sebagai bahan makanan, ikan-ikan Indonesia sudah banyak di kirim ke jepang, china, korea dan beberapa negara lain di benua asia dan bahkan sudah menembus benua amerika. Dari hal tersebut, kita dapat brpendapat bahwa kekayaan laut Indonesia tidak hanya indah, tetapi memiliki kualitas internasional, sehingga banyak negara asing yang menyukai mutu dari ikan-ikan dari laut Indonesia.
Dari segi pariwisata, Indonesia banyak memiiki tempat-tempat wisata laut yang menarik, kita memiiki kepulauan seribu, taman laut bunaken, keindahan laut pulau Lombok, bali, dan banyak tempat wisata laut menarik lainnya. Apabila kita dapat memanfaatkannya dengan baik untu kepentingan negara ini, dunia akan menyadari bahwa Indonesia adalah suatu negara yang memiiki keindahan yang memukau, dibalik isu-isu negative tentang Indonesia di dinua iternasional, hal ini dapat menjadi daya tarik tersebdiri bagi para wisatawan asing maupun lokal, untuk berkunjung ke Indonesia.
Sangat disayangkan sekali, anugerah dan karunia yang dimiliki oleh Indonesia akan kekayaan laut kita, dengan berbagai macam keindahan terumbu karang, keanekaragaman ikan laut dan berbagai macam keindahan biota laut lainnya rusak begitu saja, oleh karena ulah dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yang hanya mementingkan kepentingan pribadinya saja dan mengabaikan kelestarian alam laut Indonesia
Dengan ini, saya sebagai orang yang peduli akan keindahan laut Indonesia, menghimbau dan mengajak anda semua, untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan kekayaan laut Indonesia.
Indonesia adalah negara yang sangat kaya dan memiliki berbagai macam kekayaan alam yang sangat berlimpah. Maka, apabila kita benar-benar seseorang yang mencintai tanah air ini, mari kita bersama-sama memberikan kontribusi untuk tanah air kita, salah satunya dengan cara menjaga kekayaan laut Indonesia.
Semoga kita semua dapat lebih menyadari keindahan dan kekayaan laut yang kita miliki..semoga kita semua dapat saling memberikan kritik dan saran yang membangun, semoga laut Indonesia dapat lebih terjaga kelestarian dan keindahannya.
LAUT INDONESIA MEMBUTUHKAN PERHATIAN DAN BANTUAN KITA…!!!
MARI KITA JAGA DAN LESTARIKAN KEKAYAAN LAUT INDONESIA..!!!
KITA PASTI BISAA..!!!KITA HARUS BISA..!!
Ancaman terhadap potensi Laut Indonesia
Artikel dikirim oleh redaksi pada 30 May 2011 – 05:36Belum Ada Komentar | 872 views
Pada konferensi perubahan iklim di Bali tahun 2007, laut di sebut-sebut salah satu wilayah yang berpotensi sebagai penyerap gas karbon terbesar selain wilayah hutan. Hal tersebut terjadi karena di kedalaman laut, terdapat banyak hewan dan tumbuhan, yang juga membutuhkan gas karbon untuk proses fotosintesis, seperti tumbuhan di daratan atau di hutan.Kemudian, sedimen di laut terutama di laut dalam, ternyata dapat menyediakan tempat yang permanen dan tak terbatas, untuk menyimpan emisi gas. Sekitar seperempat CO2 yang dihasilkan oleh manusia dari hasil pembakaran bahan bakar fosil diserap dan disimpan di lautan. Dengan adanya potensi laut sebagai penyerab gas karbon maka, Indonesia berpeluang mengurangi emisi karbon nya dengan memanfaatkan luas laut yang dimiliki.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi laut-laut besar seperti Samudera Hindia atau Laut Jawa. Dengan sekitar 16.777 pulau, yang memiliki garis pantai sepanjang 95.181 km2, menjadikan Indonesia memiliki kekayaan laut yang melimpah. Tidak hanya berbagai jenis ikan, atau binatang laut, namun juga mutiara dan minyak. Dengan adanya kekayaan laut yang besar, Indonesia kemudian menjadi salah satu negara pengekspor hasil laut.
Namun sekarang ini laut Indonesia semakin lama semakin memprihatinkan keadaannya. Berbagai kerusakan laut makin banyak ditemukan. Terdapat terumbu karang yang rusak di berbagai daerah akibat pengambilan ikan dengan menggunakan pukat harimau atau bom, atau karena pembukaan tambak udang dan lainnya. Pencemaran laut pun terjadi. Limbah industri dan rumahtangga, khususnya limbah pabrik (tailing), rata-rata bermuara ke laut. Seperti yang terjadi di dua teluk di Maluku Utara yakni Teluk Kao di Kabupaten Halmahera Utara dan Teluk Buli di Kabupaten Halmahera Timur (Berita Antara, 27 Maret 2007) atau kasus yang terkenal yaitu pencemaran tailing di Teluk Buyat, Sulawesi.
Rabu, 21 Maret 2012
Pemandian Alam Banyu Biru Winongan
Pemandian Banyu Biru adalah sebuah tempat wisata renang alam yang terletak di desa Sumberejo, kecamatan Winongan, Pasuruan.
Tempat wisata ini memiliki 4 kolam renang. Dua di antaranya adalah
kolam yang airnya dari sumber alam, berwarna putih jernih agak
kebiru-biruan karena dalam. Itu sebabnya tempat tersebut dinamai "Banyu
Biru", "air biru" dalam bahasa Jawa. Dulu kolam ini disebut "Telaga Wilis".
Di Bayu Biru juga terdapat kolam renang buatan dan sarana seperti tempat bermain, panggung, lapangan tenis, stand pameran dan kolam ikan.
Di Banyu Biru juga terdapat banyak sejenis ikan wader yang disebut dengan "ikan Sengkaring", yang panjangnya 115 cm dan lebarnya 30 cm.
Di Bayu Biru juga terdapat kolam renang buatan dan sarana seperti tempat bermain, panggung, lapangan tenis, stand pameran dan kolam ikan.
Tradisi
Pada Jumat Legi dalam pasaran Jawa, pengunjung datang ke Banyu Biru untuk mandi dalam kolam. Menurut dongeng, siapa pun yang mandi di kolam ini akan awet muda.Di Banyu Biru juga terdapat banyak sejenis ikan wader yang disebut dengan "ikan Sengkaring", yang panjangnya 115 cm dan lebarnya 30 cm.
sumber daya perikanan, kekayaan kita (masih) merana
Sumber Daya Perikanan, Kekayaan
Kita yang (masih) Merana
Kita yang (masih) Merana
Dunia
telah mengakui, bahwa indonesia adalah negara kepulauan terbesar di
dunia, dimana terdiri dari 17.508 pulau, dengan garis pantai sekitar
81.000 km. Indonesia memiliki luas wilayah lautan sekitar 5,8 juta km2
atau sekitar 70% dari luas total teritorial Indonesia. Dengan potensi
fisik ini, tentunya kita harus berbangga atas potensi ini, serta mampu
mengelolanya dengan baik. Sayangnya, dengan potensi yang cukup besar
ini, kita (bangsa indonesia) belum mampu menunjukan kerdiriannya sebagai
bangsa bahari. Indikasinya sangat jelas, sampai hari ini masyarakat
kita yang berprofesi sebagai nelayan masih hidup di bawah garis
kemiskinan. Harusnya dengan potensi kekayaan bahari tersebut, sudah
mampu membuat bangsa ini sejahtera. Ini merupakan bukti
kegagalan pemerintah kita dalam penegelolaan sektor kelautan dan
perikanan. Sekaligus mengindikasikan perhatian pemerintah terhadap
sektor ini masih dipandang sebelah mata.
Apa pasal yang membuat bangsa ini belum mapan dalam sektor bahari? Indikasi
kecilnya adalah belum adanya kesadaran kolektif bangsa ini akan arti
pentingnya sektor kelautan kita. Dari segi pengambil kebijakan misalnya,
departemen yang secara khusus menangani masalah kebaharian yakni
kementerian Kelautan dan Perikanan kita baru ada pasca tumbangnya orde
baru. Itu baru pada persoalan penentu kebijakan. Tentunya potensi fisik
tersebut bukanlah hanya menjadi kebanggaan saja. Akan
tetapi potensi itu harus dikelola untuk kepentingan dan kemakmuran
rakyat. Sayangnya, sampai sekarang potensi sumberdaya perikanan kita
masih belum dikelola secara efektif. Layaknya raksasa yang masih tidur,
demikianlah potensi sumber daya perikanan kita. Dalam terminologi saya,
potensi tersebut hanya akan menjadi (potensi) kekayaan yang merana jika
tidak dikelola dengan baik.
Kekayaan yang merana
Laut
kita memiliki karakteristik yang sangat spesifik Dikatakan spesifik,
karena memiliki keaneragaman biota laut (ikan dan vegetasi laut) dan
potensi lainnya seperti kandungan bahan mineral. Dalam definisi
undang-undang no 31 tahun 2004 tentang perikanan, dikatakan bahwa ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebahagian hidupnya berada dalam lingkungan perairan.
Sumber daya perikanan, merupakan hasil kekayaan laut yang memiliki
potensi besar untuk menambah devisa negara. Menurut Rohmin Dahuri, bahwa
potensi pembangunan pesisir dan lautan kita terbagi dalam tiga kelompok
yaitu: (1) sumber daya dapat pulih (renewable recorces), (2) sumber daya tak dapat pulih (non-renewable recorces) dalam hal ini mineral dan bahan tambang, (3) jasa-jasa lingkungan (Environmental service). Sayangnya ketiga potensi ini belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, akan menarik kiranya bila kita membeberkan ketiga kelompok potensi kelautan kita.
Sumberdaya
dapat pulih terdiri dari ikan dan vegetasi lainnya. Namun yang menjadi
primadona kita selama ini adalah pada sebatas ikan konsumsi seperti ikan
pelagis, ikan demersal, ikan karang, udang dan cumi-cumi. Sedangkan
untuk vegetasinya adalah terumbu karang, padang lamun, rumput laut, dan
hutan mangrove. Sumber daya perikanan laut sebagai sumber daya yang
dapat pulih sering kita salah tafsirk`n sebagai sumber daya yang dapat
eksploitasi secara terus menerus tanpa batas. Dalam data Ditjen
Perikanan, (1995), Potensi sumber daya perikanan laut di indonesia
terdiri dari sumber daya perikanan pelagis besar dengan potensi produksi
sebesar 451.830 ton/tahun dan pelagis kecil sebesar 2.423.000 ton/tahun
sedangkan sumberdaya perikanan demersal memiliki potensi produksi
sebesar 3.163.630 ton/tahun, udang sebesar 100.728 ton/tahun, ikan
karangdengan potensi produksi sebesar 80.082 ton/tahun dan cumi-cumi
sebesar 328.968 ton/tahun. Dengan demikian potensi lestari sumber daya
perikanan laut dengan tingkat pemanfaatan baru sekitar 48%.
Sementara itu, potensi vegetasi biota laut juga sangat besar. Salah
satunya adalah terumbu karang. Dimana terumbu karang ini memilki fungsi
yang sangat startegis bagi kelangsungan hidup ekosistem laut yakni
fungsi ekologis yaitu sebagai penyedia nutrien bagi biota perairan,
pelindung fisik, tempat pemijahan, tempat bermain dan asuhan berbagai
biota. Terumbu karang juga menghasilkan produk yang memiliki nilai
ekonomis penting seperti berbagai jenis ikan karang, udang karang, alga,
teripang dan kerang mutiara D`ta Ditjen Perikanan tahun
1991 menunjukan, potensi lestari sumber daya ikan pada terumbu karang di
perairan indonesia diperkirakan sebesar 80.802 ton/km2/tahun, dengan luas total terumbu karang 50.000 km2.
Vegetasi lainnya adalah rumput laut. Rumput laut memiliki potensi lahan
untuk budidaya sekitar 26.700 ha dengan kemampuan potensi produksi
sebesar 482.400 ton/tahun (Ditjen Perikanan, 1991).
Disamping potensi sumber daya dapat pulih (renewable recources), wilayah pesisir dan laut kita juga memiliki potensi sumber daya tak terbaharukan (non-renewable recources).
Potensi ini meliputi mineral dan bahan tambang diantaranya berupa
minyak, gas, batu bara, emas, timah, nikel, bauksit dan juga granit,
kapur dan pasir. Potensi lain yang tidak kalah pentingnya lagi adalah
kawasan pesisir dan laut kita sangat potensial untuk pengelolaan jasa
lingkungan (environmental service).yang dimaksud dengan jasa
lingkungan adalah pemanfaatan kawasan pesisir dan lautan sebagai sarana
rekreasi dan pariwisata, media transportasi dan komunikasi, sarana
pendidikan dan penelitian, pertahanan keamanan, kawasan perlindungan dan
sistem penunjang kehidupan serta fungsi ekologis lainnya.
Potensi
lain yang juga belum tergarap adalah pemanfaatan wilayah pesisir dan
laut sebagai penghasil daya energi, belum dimanfaatkan secara optimal.
Padahal wilayah pesisir dan lautan merupakan salah satu sumber energi
alternatif yang sangat ramah lingkungan. Sumber energi yang dapat
dimanfaatkan antara lain berupa; arus pasang surut,, gelombang,
perbedaan salinitas, angin, dan pemanfaatan perbedaan suhu air laut di
lapisan permukaan dan lapisan dalam perairan atau yang kita kenal dengan
OTEC (Ocean Thermal Energy Convertion).
Gambaran
potensi wilayah laut dan pesisir kita tersebut hanyalah sebahagian
kecil yang dimanfaat secara optimal. Tentunya masih banyak potensi lain
yang dapat dikembangkan guna kemakmuran rakyat. Namun sangat disayangkan
potensi sumber daya pesisir dan lautan belum bisa mewujudkan
kesejahteraan bagi masyarakat khususnya nelayan. Hal yang terjadi justru
sebaliknya, ditengah kebanggaan kita sebagai bangsa bahari, justru
nelayan kitalah yang paling termarjinalkan. Suatu fenomena yang kontras.
Rohmin Dahuri pernah mengatakan, seandainya saja potensi wilayah
pesisir dan laut dikelola secara baik maka hasilnya akan mampu membayar
utang luar negeri kita yang sampai hari ini belum bisa terbayarkan.
Namun apa boleh buat, model pengelolaan wilayah pesisir dan laut selama
ini sangat berorientasi pada aspek eksploitasi. Hal ini terlihat jelas
selama pemerintahan orde baru. Kegiatan pengelolaan wilayah pesisir dan
laut hanya sebatas untuk pemenuhan pundi uang bagi negara. Sementara
pengelolaan secara terpadu dan berkelanjutan belum sepenuhnya dilakukan.
Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir dan lautan bisa
jadi suatu saat nanti akan menjadi penyedia primer bahan pangan. Tidak
berlebihan kiranya, mengingat jumlah penduduk yang meningkat tiap
tahunnya serta semakin kurangnya lahan pertanian akibat adanya aktivitas
pembangunan perumahan dan jalan. Dengan demikian mau tidak mau, suka
tidak suka potensi sumberdaya wilayah pesisir dan lautan akan menjadi
kiblat ekonomi indonesia masa depan. Jika potensi kekayaan
ini dibiarkan merana tidak dikelola dengan baik, maka indonesia sebagai
negara bahari bisa jadi hanya tinggal nama
pantai pangandaran
Pantai Indah Pangandaran merupakan sebuah objek wisata andalan Kabupaten Ciamis yang terletak sebelah timur jawa barat. Pantai ini dinobatkan sebagai pantai terbaik di Pulau Jawa menurut AsiaRooms. Selain dengan keindahan pantainya, paantai Pangandaran juga memiliki beberapa keistimewaan lainnya. Berikut hal yang anda akan dapatkan apabila mengujungi Paintai ini :
- Dapat melihat terbit dan tenggelamnya matahari dari satu tempat yang sama.
- Pantainya landai dengan air yang jernih serta jarak antara pasang dan surut relatif lama sehingga memungkinkan kita untuk berenang dengan aman.
- Terdapat pantai dengan hamparan pasir putih.
- Memiliki tim penyelamat wisata pantai.
- Jalan lingkungan yang beraspal mulus dengan penerangan jalan yang memadai.
- Terdapat taman laut dengan ikan-ikan dan kehidupan laut yang mempesona.
- Tempat pendaratan tentara Jepang semasa perang dunia II oleh karenanya di sana masih terdapat beberapa gua pertahanan bala tentara Jepang yang dulu dijadikan tempat-tempat persembunyian tentara Jepang yang berniat menyerang tentara Belanda.
Sebut saja, Pantai Barat (Pananjung) dengan ombak yang bersahabat untuk bermain air, Pasir Putih dengan ikan-ikan dan karang elok untuk snorkeling, Hutan Lindung dengan flora & fauna yang menarik, Pantai Timur untuk menyaksikan matahari terbit, Pantai Batu Hiu yang mendebarkan, Pantai Batu Karas yang disukai wisatawan mancanegara, Green Canyon, Citumang, Pantai Karang Nini, dan lokasi-lokasi lainnya yang bisa didapat informasinya diberbagai website,
Tapi dengan segala kelebihan istimewa tersebut, Pangandaran spertinya akan sulit jadi tujuan wisata kelas dunia.
Kenapa?. Coba kita urutkan sebahagian kecil saja kekurangan Pangandaran.
AKSESIBILITAS
Jalan menuju Pangandaran dari berbagai kota di pulau Jawa dan jalan-jalan menuju berbagai obyek wisata hampir seluruhnya kondisinya jelek, rusak dan sangat tidak nyaman. Apakah karena pihak Pemda tidak memprioritaskan fasilitas infrastruktur untuk menunjang Pangandaran sebagai tujuan wisata?.KOTOR
Pantai Barat (Pananjung) yang merupakan primadona wisata pantai di Pangandaran kondisinya amat jorok, kotor, penuh sampah dan bau. Pantai Timur juga tak kalah kotornya, sehingga kenikmatan menunggu matahari terbit menjadi sangat terganggu. Kekotoran ini sepertinya sudah menjadi ‘icon’ bagi Pangandaran karena di obyek wisatanya, hampir semuanya kondisinya kotor dan menjijikan. Fasilitas bilas dan ganti pakaian juga sangat jorok dan tidak terawat.SEMERAWUT
Kumpulan warung-warung makanan dan tempat persewaan ban dan surf-board sepanjang Pantai Barat (Pananjung) yang tidak ditata dengan baik membuat pemandangan kearah pantai terhalang (serta memproduksi timbunan sampah yang bau busuk). Warung-warung penjual Kaus, T-hsirt dan oleh-oleh juga berserakan tidak tertata dengan baik.BERBAHAYA
Terlalu banyak perahu mondar mandir di Pantai Barat (Pananjung) yang amat mengganggu kenikmatan bermain air, bahkan membahayakan. Kenapa perahu-perahu ini tidak dialokasikan terpisah dari tempat para wisatawan bermain.Bahkan pada saat Snorkling di Pasir Putih juga, perahu-perahu hilir mudik dan sangat membahayakan para perenang.
Semua masalah di atas (termask kekotoran, kesemerawutan dan ketidak nyamanan), terdapat hampir disemua obyek wisata di Pangandaran, termasuk di: Pantai Barat (Pananjung), Pasir Putih, Hutan Lindung, Pantai Timur, Pantai Batu Hiu, Pantai Batu Karas, Green Canyon, Citumang, Pantai Karang Nini, dan lokasi-lokasi lainnya)
Sebetulnya banyak kelebihan potensi yang dimiliki oleh Pangandaran, tapi terlalu banyak juga kekurangan (yang sebetulnya bisa dikelola oleh pihak yang berwenang seperti Pemda (termasuk meng-‘educate’ penduduk sekitar serta para pedagang, tukang perahu dan para pihak yang terkait) untuk menjadikan Pangandaran menjadi lebih baik dan nyaman bagi wisatawan.
Mungkin pihak Pemda sulit menyerap pelajaran dari pengelola (Pemda) pantai Kuta Bali bagaimana meningkatkan citra, kebersihan dan pengelolaan obyek wisata yang baik.
Mungkin para stake-holder dan para pihak terkait dengan kepariwisataan di Pangandaran tidak mampu menjadikan Pangandaran sebagai obyek wisata kelas dunia.
Memprihatinkan sekali.
Langganan:
Postingan (Atom)