Indonesia yang
dikenal sebagai negara maritim yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau,
perlu memanfaatkan kekayaan lautnya hingga maksimal, kata peneliti dari
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Afrizal Firman.
"Berdasarkan data statistik Kementerian Kelautan dan Perikanan,
pemanfaatan hasil laut di Indonesia baru mencapai 48 persen dari potensi
sebesar 6,7 juta ton, jika dimanfaatkan seluruhnya," katanya, di
Yogyakarta.
Menurut dia, Indonesia memiliki laut seluas 5,8 juta kilometer
persegi, yang tiga kali lebih luas dari daratan yang hanya 1,9 juta
kilometer persegi.
Dengan kondisi tersebut, kata dia, seharusnya pemerintah benar-benar memperhatikan potensi laut negeri ini.
"Namun, luasnya wilayah laut itu belum mampu memaksimalkan pemanfaatan potensi kelautan Indonesia saat ini," katanya.
Ia mengatakan jika program pengelolaan berkelanjutan terhadap potensi
hasil laut menjadi harga mati bagi Indonesia, posisi negeri ini di
dunia perdagangan akan semakin diperhitungkan dalam beberapa tahun
mendatang.
"Selama ini pemerintah lebih memperhatikan komoditas unggulan hasil
ekspor Indonesia yang berada di daratan. Data 2009 juga menunjukkan
produk seperti mebel, tekstil, sepatu, kakao, dan elektronik lebih
mengalami peningkatan dibandingkan dengan produk atau hasil laut,"
katanya.
Ia mencontohkan, dari 1,6 juta ton potensi hasil laut Maluku yang
bisa dimanfaatkan, baru sekitar 300 ribu ton yang terolah. Dengan
demikian, masih banyak potensi hasil laut yang belum dimanfaatkan.
"Padahal, sekitar 92 persen wilayah Maluku adalah laut, mengingat
pulau ini memiliki wilayah seluas 712.480 kilometer persegi, dimana 658.
295 kilometer persegi di antaranya adalah laut,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar